Postingan

Best version of me?

Makin besar, gue makin paham hubungan sesama manusia itu kaya gimana. Bahkan gue juga selalu belajar dari pengalaman untuk benar-benar memahami diri gue sendiri. Apa yang gue butuhkan dan gimana cara gue dalam menyikapi masalah demi masalah. Jujur aja, gue belum sedewasa itu. Tapi setidaknya gue selalu belajar hal-hal positif yang bisa gue ambil dari setiap peristiwa yang terjadi di hidup gue. Yah sampai saat ini, walau hidup gue ga selalu berjalan dengan mulus tapi dengan kegagalan yang gue rasakan itu yang bikin gue paham dengan diri gue sendiri. Yang selalu buat gue terus belajar sabar dan ga pantang menyerah. Semua hal itu juga lantas engga buat gue benci dengan orang-orang sekitar maupun lingkungan gue sendiri. Gue belajar banyak tentang beragam karakter manusia, bagaimana gue menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan sebagainya. Belajar buat menghargai pilihan-pilihan hidup mereka juga. Gue dibesarkan bukan dari keluarga yang berada, keluarga kami sederhana. Mempunyai saudara/

The Fate

Gambar
Rindu ini menggema, sampai diujung luka. Takkan Aku berharap, dan takkan juga Aku berpaling.  Begitulah yang gue rasakan saat ini. Gue stuck di satu orang sekarang, ga bisa ngapa-ngapain. Gue kenal dia hampir 4 bulan lalu, pernah dekat namun masih berjarak. Iya, gue dan dia sama-sama punya tujuan serius dalam hubungan kami. Tektokan kami udah satu arah, dalam waktu singkat itu. Gue rasa dia udah bisa kenal gue sedikit demi sedikit, walau komunikasi kami melalui 'perantara' orang lain. Dia orang yang jujur, gue akui. Dan jujur aja, gue awal mau ketemu dia karena pengen cepat move on dari masa lalu makanya gue ga berharap tinggi karena takut mengulang kembali masa lalu yang menyakitkan itu. Tapi gue sadar mengambil keputusan secepat itu punya resiko. Dan gue siap ga siap harus bisa terima resikonya, yaitu berlanjut atau tidak hubungan itu. Setelah pertemuan pertama itu, gue ingin kepastian. Bermaksud untuk serius kali ini. Ternyata jawabannya tidak. Orang tuanya belum merestui

Another Hole

Aku mencari sebuah harapan dari jenuhnya hidup. Memang sudah waktunya sesegera mungkin untuk menemukan pasangan hidup.  Dimulai dengan keisengan, namun niat untuk beranjak ke fase baru pun sudah coba ku mantapkan. Kemudian Dia datang dihidupku dengan lembutnya, menciptakan berbagai rasa yang tak pernah ku alami sebelumnya. Yaitu merasa dicintai dan diinginkan. Bahwa Tuhan tidak pernah mengabaikan doa kecilku ini. Rasanya ingin ku hentikan waktu saat itu, tapi sadar kalau kami belum terikat satu sama lain. Saat Aku meminta sebuah keseriusan, dia menjanjikan semuanya. Namun tak lama dari itu, bagai petir disiang bolong yang dengan sadarnya Aku tau sesuatu buruk akan datang. Dia pergi, tanpa pamit. Tidak ada penjelasan kenapa dia ingin pergi.  Aku tak tau apa yang dipikirkannya, dengan mengabaikan semua yang telah ia janjikan dan membuang Aku begitu saja. Aku tidak tau dia tipe pria seperti apa, Aku terus berpikiran positif tentangnya. Karena Aku terlalu takut kehilangannya. Mungkin dia b

Quarter Life Crisis

Mungkin kali ini gue hanya ingin mengeluh. Sangat menjenuhkan menjadi orang dewasa dengan tanggungan dipundaknya membawa citra keluarga dan diri sendiri. Ketika belum sibuk bekerja seperti sekarang, kerap kali gue hopeless. Rasanya gue ga layak buat ada didunia ini, fungsi gue itu apa malah jadi beban keluarga. Sedangkan sekarang dengan rutinitas yang monoton gue mengeluh. Dengan pekerjaan yang udah Allah kasih, sekali aja gue ingin mengeluh kalau gue sangat jenuh dan sedang membenci diri sendiri. Kenapa? Karena gue menghambur-hamburkan waktu yang sangat berharga. Bukan pekerjaan nya, tapi gue banyak menghabiskan waktu bukan untuk menjadikan diri gue lebih baik. Diumur sekarang yang terbilang sudah tak muda lagi, gue malu dengan diri sendiri. Pencapaian apa yang sudah gue kasih ke orang tua. Yap, gue merasa senang tiap kali gue berbagi rezeki dengan orang-orang yang gue sayangi. Tapi gue belum merasa cukup. Banyak hal yang kayanya harus gue kejar. Tapi gue sudah merasa nyaman dengan ke

Always Coming Back

Gambar
Postingan ini gue dedikasikan untuk salah satu penyemangat gue sejak awal tahun lalu, yap One Ok Rock (OOR). Bakal banyak sanjungan gue buat mereka kali ini. Oke, kenapa gue suka mereka? Gimana gue bisa kenal band yang kayanya ga masuk selera gue? Sebelum cerita panjang lebar, gue mau ngomongin profil masing-masing membernya dulu.  Si Vokalis, Takahiro Moriuchi. Gue ga abis pikir sih bakal sebucin itu sama ini orang. Taka ini masuk salah satu penyanyi yang berpengaruh di musik rock, menurut majalah luar Jepang. Vokal nya gausah diraguin lagi, dia bisa nyanyi genre apapun. Range vokalnya termasuk high, kata dia tiap dia ngomong juga nadanya selalu di atas ga bisa rendah. Emang bawaan lahir. Orangtua Taka adalah penyanyi yang naik daun juga pada masanya. Babehnya Shinichi Mori, emaknya Masako Mori. Dan waktu Taka lahir ini udah kaya anak bangsawan, pernah liat berita kate middleton waktu baru keluar dari tempat persalinan? Nah, iya begitu. Banyak awak media yg motret, dan Taka digendong

Thank You One Ok Rock

Ah, lama rasanya engga mampir ke sini. Hampir satu tahun. Pernah ga sih lo merasa hidup lo terselamatkan oleh public figure? Dalam hal apapun. Ah walau hanya sebagai perantara. Ya, gue tau yang nolong kita mah bukan mereka tapi Tuhan. Mungkin ada yang pernah, mungkin ada yang mikir lebay bgt sih sampe segitunya. Bodo amat sih pandangan orang kan beda-beda. Tapi beneran deh, rasanya ketika lo ngedown terus mulai suka sama sesuatu atau apapun dan ngerasa nyaman tuh bisa sampe selebay itu. Contohnya, dulu waktu masih gue ngerasa jenuh sama hidup yang gitu-gitu aja terus gue mulai nyari hal-hal baru dalam hidup gue. Gue belajar ngegambar dan ngelukis, sampe tiap hari ditarget seenggaknya harus ngelakuin itu. Karena kita nyaman dan bisa sampe segitunya. Nah sekarang ke manusia. Ketika lo ngedown sama kehidupan, terus mulai menyukai sesuatu ntah orang atau suatu hal pasti bakal ngasih prioritas lebih karena itu buat lo nyaman. Pernah denger One Ok Rock? Ah, yang ga pernah denger pasti karena

Be the Light

Gambar
Some days just pass by and Some days are unforgettable We can’t choose the reason why But we can choose what to do from the day after So with that hope, with that determination Let’s make tomorrow a brighter and better day Setiap orang punya masa lalu yang buruk, pasti. Entah dari diri sendiri atau emang faktor-faktor eksternal. Ketika kita mencoba menjalani hari-hari berat itu, tanpa kita sadari kita pun belajar untuk bertahan. Bertahan dari rasa sakit, kemudian evaluasi bagaimana caranya bisa bangkit kembali. Sakit itu bukan hanya membawa luka, tapi juga pembelajaran hidup. Kita akan mengerti setelah kita sudah meninggalkan masa-masa kelam itu, ketika semuanya sudah baik-baik saja. Suatu saat kita akan tau bahwa hebatnya kita dimasa lalu yang tertatih-tatih bangkit. Bahwa sejak saat itu kita akan lebih menghargai diri sendiri. Otak yang lebih matang untuk berpikir dan raga yang lebih siap untuk melangkah jauh. Pada akhirnya, kita pasti bisa melewati itu semua. Bersabar dan terus beru