Everything Happens For A Reason
Kata-kata yang selalu saya ingat di dalam hati dan kepala, daun jatuh pun sudah diatur Allah; apalagi keinginan yang dimiliki manusia, kenyataan yang dihadapi, perjumpaan dengan orang-orang tertentu, perasaan yang begitu tidak menentu. Semangat yang turun naik. Allah selalu punya maksud di balik itu semua. No coincidence happens in this world. Everything happens for a reason.Kata-kata diatas membuat gue tertampar dengan realita. Hati gue mulai terbentuk lagi dari kepingan-kepingannya yang udah berserakan dimana-mana. Dan otak gue mulai sadar dengan kehidupan yang gue ratapi selama ini. Kehidupan yang gue anggap suatu takdir yang memilukan, yang harus gue jalani sampai gue mati. Tapi, gue menyadari bahwa gue terlalu buta untuk melihat sesuatu yang lebih besar. Dan gue lupa bahwa semua yang terjadi di dunia ini udah ada yang ngatur. Semua yang terjadi di hidup gue udah berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Gimana dari gue pertama kali liat dunia ini, belajar ngomong, belajar jalan, belajar segala macam pelajaran hingga akhirnya masa pubertas dan terus bermetamorfosis, mengenal sesuatu yang benar-benar buat gue makin menikmati hidup hingga tau rasanya penyesalan dan jatuh ke dalam lembahnya yang gelap. Hidup manis maupun pahit udah gue lalui. Semuanya ga berjalan gitu aja, tapi hidup gue emang udah ditakdirkan seperti itu. Dan untuk keadaan ini, gue bersyukur karena udah disadarkan dengan realita.
Manusia memang boleh berharap seeetinggi apapun, manusia boleh punya keinginan yang seperti apa pun, tapi bila Allah belum berkehendak lalu apakah kita harus mengutuki takdir? Selama ini gue memang udah terlalu berharap hingga akhirnya rasa frustasi datang dalam hidup gue. Gue udah lelah untuk berharap. Gue hidup dengan rasa itu berbulan-bulan. Rasa itu membuat hidup gue jauh lebih suram. Mementingkan ego dan mendewakan nafsu tanpa berpikir panjang. Akhirnya perasaan gue terlalu sensitif. Tapi gue yakin, sebenernya bukan hanya gue yang seperti itu. Semua orang yang pernah berada dititik tergelap dalam hidup mereka pun pasti akan merasakan hal demikian. Dan gue terus mengasihani diri gue sendiri yang terus terpenjara dengan rasa itu.
Namun sekarang keyakinan atas takdir hidup gue selama ini, mulai menemukan titik tengah. Dalam kasus gue sekarang, gue sadar bahwa Allah ga hanya ngasih rasa itu tanpa alasan di hidup gue. Allah pilihkan orang-orang yang gue sayang dan orang-orang yang sayang sama gue. Orang-orang yang dipertemukan dan menjalin hubungan pertemanan, maupun orang-orang yang hanya dipertemukan dalam keadaan yang singkat. Allah udah pilihkan semuanya. Jangankan hal yang seperti itu, untuk hal-hal yang ga pernah gue tau aja Allah udah atur semuanya. Gue merasa bahwa hidup gue dihabiskan dengan 'percuma'.
Stop thinking too much. It's alright not to know the answers. They will come to you when you least expect it.
If you want Allah to give what you like, then you have to do what Allah likes.Allah ga pilih-pilih. Allah bakal ngasih sesuatu yang kita mau asal kita juga harus ikutin alurnya. Apa yang Allah mau dari kita, Allah cuma pengen itu. Tapi, kita ga pernah tau kapan sesuatu itu akan dikabulkan karena itu tergantung hubungan kita dengan Allah. Hubungan yang kita jalin, hubungan antara Tuhan dan hamba-Nya, erat atau engga nya. Cepat atau engganya doa kita terkabul.
Lagi-lagi, gue akan bilang semua terjadi pasti ada alesannya.
Semua hal buruk yang terjadi di hidup gue juga ada alesannya.
Bahkan bukan hanya hal buruk, hal yang menyenangkan pun pasti ga terjadi begitu aja.
Gue bersyukur karena punya ibu yang sungguh ga ada lelahnya dengerin curhatan gue dan menenangkan hati gue ketika ga ada orang lain yang berdiri disamping gue. Walau temen sedeket apa pun, pasti ada batas lelahnya. Namun, Allah pilihkan ibu yang penyabar dan selalu mengingatkan bahwa gue juga harus bersabar. Mengingatkan bahwa masalah seluas lautan pun pertolongan Allah akan seluas samudera. Artinya, semua masalah yang terjadi di hidup kita pasti ada jalan keluarnya kalau kita meminta pertolongan-Nya.
Kalo kata bang Raditya Dika:
"Percaya lah satu hal. Semua ini akan berlalu, sama seperti hal lain di dunia. Semua hal buruk pasti akan banyak pergi. Hujan pasti akan berganti langit biru. Gelap pasti berganti terang. Dan luka, pasti terganti dengan senyuman tipis dibibirmu. Bersabarlah, karena di setiap gelap ada cahaya kecil. Karena di setiap sakit ada pembelajaran. Dan kita, pantas untuk bahagia kembali."
Komentar
Posting Komentar