Clean.

Hati.
Susah kalo udah ngomongin hati.
Iya, gue bukan orang yang dengan mudahnya melupakan dan membenci seseorang karena alasan yang ga jelas.
Gue bukan lover yang dengan mudahnya pindah ke lain hati.
Dan gue bukan orang yang dengan mudahnya mengumbar kisah cinta gue sendiri.

Blog ini, pelarian gue.
Dan gue yakin, ga banyak orang yang peduli dengan hidup gue, termasuk my love story.

Gue tau, gue udah terlalu dalam memposisikan diri gue sebagai cewe yang terlalu baper.
Dengan mudahnya gue merasa bahagia sekaligus dengan mudahnya gue merana karena something, maybe someone.
Perasaan gue terlalu mudah terenyuh oleh suatu hal.
That's why I'm being melancholic girl.

Clean.
Lagu yang cocok dengan keadaan gue saat ini.
Gue merasa, udah berbulan-bulan lamanya gue menjadi gadis bodoh yang mengalah oleh nafsu.
Gue merasa, gue menyia-nyiakan pikiran gue. Menyia-nyiakan waktu berharga gue. Dan menyia-nyiakan air mata gue. Untuk orang yang udah dan akan selalu nyakitin gue. Dan gue ga ngerti lagi kenapa gue sebodoh itu, dan sengaco itu.

Iya, rasa itu belum sepenuhnya hilang ~
Tapi, terlalu banyak perih yang memenuhi hati.
Dan gue ga tau, perasaan apa ini.

Tapi,
Setelah berminggu-minggu, gue sadar kalo masih banyak hal yang harus gue pikirkan daripada hanya stuck dengan pikiran konyol itu.
Dan gue udah bisa bernafas lega, setelah ditenggelamkan berbulan-bulan lamanya ke dasar laut terdalam. Melewati masa-masa kelam itu, hanya gue dan Allah.

Rain came pouring down when I was drowning. That's when I could finally breathe. And by morning gone was any trace of you, I think I am finally 'clean'.

Mungkin, gue lebay.
Dalam mencintai.
Bukan, dalam mendeskripsikan perasaan gue.
Tapi,
Sendirian dengan perasaan itu udah cukup menggambarkan bagaimana besarnya perjuangan gue untuk bertahan.

The water filled my lungs, I screamed so loud but no one heard a thing.

Mungkin sekarang gue udah bisa tersenyum lebar.
Atau malah menertawakan diri gue sendiri yang dulu terlalu diperbudak dengan perasaan itu.
Iya, dalam hati gue tertawa. Tapi, di sisi lain perih itu masih ada.

Sekarang, diakhir cerita gue, gue bisa mengungkapkan semuanya.
Dan jangan salahkan gue, jika gue sampai seperti ini.


Goodbye, untuk yang ke sekian kalinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Everything Happens For A Reason

About Me.

All Too Well ~