Reminder.
Pengalaman memang guru terbaik.
Menjadi perantau walau hanya satu setengah tahun, buat gue udah cukup mengajarkan gue banyak hal. Bukan cuma cara bertahan hidup, tapi mengenal karakter banyak orang dengan budaya yang berbeda-beda. Terlebih cara pertemanan yang mereka buat jelas sangat berbeda. Like you're in another world. But honestly I enjoy it, eventho sometimes it makes me being emotional xD it's true btw.
Jadi minoritas itu membutuhkan 'skill' untuk bertahan diantara mayoritas. Terlebih gue yang sangat baperan ini, bergaul dengan orang-orang yang emang budayanya keras. Emang dari daerahnya gitu. Gue sebagai orang jawa yang kalem ditambah sifat gue yang sensitif, yah harus banyak bersabar.
Being myself itu penting banget, tapi percayalah banyak hal-hal dari diri lu bakal ilang seiring berjalannya waktu. Yah, ditambah beban kuliah yang sangat menyiksa. Itulah yang gue rasain.
Jauh dari orang tua ditambah lingkungan yang asing awalnya bikin stress. Jujur, sebagai orang introvert, adaptasi gue dengan lingkungan baru cukup lama. Tapi lama-lama gue udah bisa menyesuaikan diri. Mereka jadi mereka, gue ya jadi gue ~ dalam batasan tertentu. Ga mungkin kan kalo gue seterusnya jadi gue yang terkenal egonya tinggi, temen-temen gue bakal kabur. Yah, gue mulai memposisikan diri sebagai teman yang baik diatas semua sifat buruk gue. Eaaaak sifat buruk, maksudnya sifat yang ga selaras sama karakter mereka.
Being mature, dong?
Yah, mungkin bisa dikatakan begitu. Gue masih dalam 'proses' sebenernya. Terlebih proses hijrah gue juga naik turun. Yang jelas, gue akan selesain kewajiban gue ke orang tua dulu sekarang. Setelahnya, gue bakal kejer akherat. Itu hal yang selalu bikin gue terus semangat diakhir semester ini. InsyaAllah, ada niat baik bakal dimudahkan sama Allah. Semuanya masalah waktu.
Jadi dewasa, bukan cuma fisik tapi perbuatan dan perkataan juga.
Dan gue masih berusaha memposisikan gue sebagai orang yang baik buat semuanya, yang paling utama Allah dan keluarga. Lalu dengan orang-orang disekitar gue, baik teman maupun hanya jumpa sesaat.
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk jadi lebih baik.
Setiap orang punya pendakian yang berbeda.
Mungkin tulisan-tulisan diblog ini masih ecek-ecek, cengenglah, apalah, tapi tujuan gue cuma satu, untuk dikenang. Walau it reminds me about something, but I really want to remember my old self. To be better, of course. Setiap orang punya ceritanya masing-masing untuk dikenang.
Tanah yang kita pijak, udara yang kita hirup, dan hal yang kita miliki sekarang ~ it'll end.
Menjadi perantau walau hanya satu setengah tahun, buat gue udah cukup mengajarkan gue banyak hal. Bukan cuma cara bertahan hidup, tapi mengenal karakter banyak orang dengan budaya yang berbeda-beda. Terlebih cara pertemanan yang mereka buat jelas sangat berbeda. Like you're in another world. But honestly I enjoy it, eventho sometimes it makes me being emotional xD it's true btw.
Jadi minoritas itu membutuhkan 'skill' untuk bertahan diantara mayoritas. Terlebih gue yang sangat baperan ini, bergaul dengan orang-orang yang emang budayanya keras. Emang dari daerahnya gitu. Gue sebagai orang jawa yang kalem ditambah sifat gue yang sensitif, yah harus banyak bersabar.
Being myself itu penting banget, tapi percayalah banyak hal-hal dari diri lu bakal ilang seiring berjalannya waktu. Yah, ditambah beban kuliah yang sangat menyiksa. Itulah yang gue rasain.
Jauh dari orang tua ditambah lingkungan yang asing awalnya bikin stress. Jujur, sebagai orang introvert, adaptasi gue dengan lingkungan baru cukup lama. Tapi lama-lama gue udah bisa menyesuaikan diri. Mereka jadi mereka, gue ya jadi gue ~ dalam batasan tertentu. Ga mungkin kan kalo gue seterusnya jadi gue yang terkenal egonya tinggi, temen-temen gue bakal kabur. Yah, gue mulai memposisikan diri sebagai teman yang baik diatas semua sifat buruk gue. Eaaaak sifat buruk, maksudnya sifat yang ga selaras sama karakter mereka.
Being mature, dong?
Yah, mungkin bisa dikatakan begitu. Gue masih dalam 'proses' sebenernya. Terlebih proses hijrah gue juga naik turun. Yang jelas, gue akan selesain kewajiban gue ke orang tua dulu sekarang. Setelahnya, gue bakal kejer akherat. Itu hal yang selalu bikin gue terus semangat diakhir semester ini. InsyaAllah, ada niat baik bakal dimudahkan sama Allah. Semuanya masalah waktu.
Jadi dewasa, bukan cuma fisik tapi perbuatan dan perkataan juga.
Dan gue masih berusaha memposisikan gue sebagai orang yang baik buat semuanya, yang paling utama Allah dan keluarga. Lalu dengan orang-orang disekitar gue, baik teman maupun hanya jumpa sesaat.
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk jadi lebih baik.
Setiap orang punya pendakian yang berbeda.
Mungkin tulisan-tulisan diblog ini masih ecek-ecek, cengenglah, apalah, tapi tujuan gue cuma satu, untuk dikenang. Walau it reminds me about something, but I really want to remember my old self. To be better, of course. Setiap orang punya ceritanya masing-masing untuk dikenang.
Tanah yang kita pijak, udara yang kita hirup, dan hal yang kita miliki sekarang ~ it'll end.
Komentar
Posting Komentar