Renungan awal tahun

Hidup memang serba salah. Ada banyak pilihan, tapi kita engga pernah tau mana yang terbaik untuk diri kita. Yang aku pahami bahwa apapun keputusan yang kita ambil pasti itu jalan yang Allah beri. Entah lurus atau bertikung, memang itulah cara kerja hidup. Tinggal jalani.

Tapi apakah setiap manusia mampu mengahadapi nya? Tentu saja, lambat laun akan terasah dengan sendirinya.

Tapi maaf ya Allah, Aku masih belum menemukan jalan terbaik untuk diriku. Bahkan ketika aku mempunyai banyak pilihan dan kesempatan, Aku masih saja bingung memutuskan. Aku terlalu takut untuk memulai hal baru, lebih tepatnya takut tak sesuai apa yang diharapkan.

Satu tahun berlalu, hidupku masih jalan ditempat. I'm depressed​.

Pekerjaan, hobi maupun cinta. Aku baru sadar sepengecut ini diriku. Membuang banyak waktu berharga, mengacuhkan banyak kesempatan.

Hal-hal tersebut justru semakin berseliweran beberapa bulan terakhir, tapi tak kunjung ada hasil. Ketika Aku sudah berjuang semampuku meninggalkan ego yang menggerogoti rasa percaya diriku, dan disitulah aku tau artinya patah hati. Bukan lagi tentang cinta.

Aku ingin orang tuaku bangga memperkenalkan diriku kepada orang lain, bahwa anaknya bisa sukses. Bukan lagi raut kecewa yang tertampak dari wajah mereka ketika melihatku. Bukan lagi serentetan pertanyaan dan pernyataan sensitif yang ingin aku dengar, tapi dukungan mereka.

Di awal tahun ini, diriku kini dan diriku dimasa lalu sudah sepakat untuk berusaha semaksimal mungkin agar menjadi diri yang lebih baik dalam aspek apapun dalam kehidupan, terlebih hubunganku dengan Allah SWT. Pesan yang tersirat dari percakapanku dengan seorang ustadzah adalah dekatkan diri kepada Allah, insyaAllah hal-hal duniawi akan mengikuti dan mendekat.



Semoga resolusi dan niat baik ku diawal tahun ini bisa terlaksana dan berjalan dengan baik, juga bisa istiqomah. Itu poin yang sangat penting.

Bismillah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Everything Happens For A Reason

About Me.

All Too Well ~